Perintah dasar iptables pada linux atau debian lenny harus
benar-benar saya pahami agar saat ditanya oleh pengawas bisa menjawab
dengan benar. Mulai dari iptables target, command, struktur penulisan
tabel dan yang lainnya. Memang banyak yang harus kita mengerti mengenai
iptables karena sangat banyak mulai dari POSTROUTING sampai yang lainnya
karena iptables berguna untuk firewall, router dan yang lainnya.
POSTROUTING, yaitu melakukan NAT paket data yang keluar dari firewall,
kebanyakan postrouting dipakai untuk translasi alamat IP. Yang kedua
adalah PREROUTING, untuk melakukan NAT paket data yang memasuki
firewall, kebanyakan digunakan untuk transparency proxy server dan
membangun beberapa server dengan satu IP publik.
Iptables Command
-A : append
Perintah ini menambahkan aturan pada akhir aturan-aturan yang telah dibuat
contoh : iptables -A INPUT
-D : delete
Perintah ini menghapus satu baris aturan yang telah dibuat. Dilakukan
dengan cara menyebutkan secara lengkap perintah yang ingin dihapus atau
dengan menyebutkan nomor baris dimana perintah akan dihapus.
Contoh : iptables –D INPUT 1
Iptables –D –s 192.168.1.3
-R : replace
Penggunaannya sama seperti delete, tetapi command ini menggantinya dengan entry yang baru pada urutan yang sama.
Contoh : iptables –R INPUT 2 –s 192.168.1.3 –j DROP
-I : insert
Memasukkan aturan baru pada suatu baris aturan yang penempatannya sesuai
dengan perintah yang kita masukkan dan aturan awal yang menempati baris
tersebut akan digeser ke bawah. Demikian pula baris-baris selanjutnya.
Contoh : iptables –I INPUT 3 –s 192.168.1.3 –j ACCEPT
-L : list
Perintah ini menampilkan semua aturan yang telah kita buat.
Contoh : iptables –t nat –L
-F : flush
Perintah inimenghapus semua aturan yang telah dibuat.
Contoh : iptables –F OUTPUT
-N : new-chain
Perintah tersebut akan membuat suatu kolom tabel baru.
Contoh : iptables –N eth0-IN
-X : delete-chain
Perintah ini akan menghapus satu kolom tables yang dibuat dengan
perintah -N. Agar perintah di atas berhasil, tidak boleh ada aturan lain
yang mengacu kepada kolom tersebut.
Contoh : iptables –x eth0-IN
-P : policy
Perintah ini membuat kebijakan default pada sebuah tabel. Sehingga jika
ada sebuah paket yang tidak memenuhi aturan pada baris-baris yang telah
didefinisikan, maka paket akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan
default ini.
Contoh : Iptables –P INPUT DROP
-E : rename-chain
Perintah ini akan merubah nama suatu kolom tabel. Kolom yang dibuat dengan –N
Contoh : iptables –E eth0_IN eth0_masuk
-h : help
menampilkan help/bantuan pada iptables
Iptables Parameter
-p : protocol
Digunakan untuk mengecek tipe protokol tertentu. Contoh protokol yang
umum adalah TCP, UDP, ICMP dan ALL. Daftar protokol bisa dilihat pada
/etc/protocols. Tanda ! bisa digunakan, misal kita menghendaki semua
protokol kecuali icmp, maka kita bisa menuliskan -p ! icmp yang berarti
semua kecuali icmp.
Contoh : iptables -A INPUT -p tcp …
iptables -A INPUT -p ! tcp …
-s : source
Digunakan untuk mencocokkan paket berdasarkan alamat IP asal/sumber.
Alamat di sini bisa berberntuk alamat tunggal seperti 192.168.1.1, atau
suatu alamat network menggunakan netmask misal
192.168.1.0/255.255.255.0, atau bisa juga ditulis 192.168.1.0/24 yang
artinya semua alamat 192.168.1.x. Kita juga bisa menggunakan inversi.
Contoh : iptables -A INPUT -s 192.168.1.3 …
-d : destination
Digunakan untuk mecocokkan paket berdasarkan alamat tujuan. Penggunaannya sama dengan –s
contoh : iptables -A INPUT -s 192.168.1.3 …
-j : jump
berguna untuk menentukan nasib paket, apakah paket akan diterima (ACCEPT), ditolak (DROP), dikembalikan (RETURN), dll
contoh : iptables -A INPUT -j DROP
-i : in-interface
berguna untuk mencocokkan paket berdasarkan interface di mana paket datang. Match ini hanya berlaku pada chain INPUT, FORWARD
contoh : iptables -A INPUT -i eth0
-o : out-interface
Berfungsi untuk mencocokkan paket berdasarkan interface di mana paket
keluar. Penggunannya sama dengan -i. Berlaku untuk chain OUTPUT, FORWARD
contoh : iptables -A OUTPUT -o eth1
Iptables Target
Target atau jump adalah perlakuan yang diberikan terhadap paket-paket
yang memenuhi kriteria. Atau sebagai penentu nasib suatu paket
ACCEPT setiap paket akan diterima oleh firewall dan akan diteruskan ke tujuan dari paket tersebut
contoh : iptables -A INPUT -p tcp -–dport 80 -j ACCEPT
DROP
akan membuang setiap paket yang diterima tanpa mengirimkan pesan ke pengirim paket
contoh : iptables -A INPUT -p tcp -–dport 80 -j DROP
RETURN
akan menolak setiap paket yang diterima tapi firewall akan mengirimkan
pesan ICMP errror kepada pengirim paket, defaultnya berupa
port-unreachable pesan dapat dirubah misal icmp-net-unreachable,
icmp-host-unreachable, icmp-proto-unreachable, icmp-net-prohibited, dll
contoh : iptables -A INPUT -p tcp -–dport 80 -j REJECT –reject-with icmp-net-unreachable
LOG Target
Ada beberapa option yang bisa digunakan bersamaan dengan target ini.
Yang pertama adalah yang digunakan untuk menentukan tingkat log.
Tingkatan log yang bisa digunakan adalah debug, info, notice, warning,
err, crit, alert dan emerg.Yang kedua adalah -j LOG –log-prefix yang
digunakan untuk memberikan string yang tertulis pada awalan log,
sehingga memudahkan pembacaan log tersebut.
Contoh :
iptables –A FORWARD –p tcp –j LOG –log-level debug
iptables –A INPUT –p tcp –j LOG –log-prefix “INPUT Packets”
SNAT Target
Target ini berguna untuk melakukan perubahan alamat asal dari paket
(Source Network Address Translation). Target ini berlaku untuk tabel nat
pada kolom POSTROUTING, dan hanya di sinilah SNAT bisa dilakukan. Jika
paket pertama dari sebuah koneksi mengalami SNAT, maka paket-paket
berikutnya dalam koneksi tersebut juga akan mengalami hal yang sama.
Contoh : iptables –t nat –A POSTROUTING –o eth0 –j SNAT –to-source 194.236.50.155-194.236.50.160:1024-32000
DNAT Target
Berkebalikan dengan SNAT, DNAT digunakan untuk melakukan translasi field
alamat tujuan (Destination Network Address Translation) pada header
dari paket-paket yang memenuhi kriteria match. DNAT hanya bekerja untuk
tabel nat pada chain PREROUTING dan OUTPUT atau chain buatan yang
dipanggil oleh kedua chain tersebut.
Contoh : iptables –t nat –A PREROUTING –p tcp –d 15.45.23.67 –dport 80 –j DNAT –to-destination 192.168.0.2
MASQUERADE Target
Secara umum, target MASQUERADE bekerja dengan cara yang hampir sama
seperti target SNAT, tetapi target ini tidak memerlukan option
–to-source. MASQUERADE memang didesain untuk bekerja pada komputer
dengan koneksi yang tidak tetap seperti dial-up atau DHCP yang akan
memberi pada kita nomor IP yang berubah-ubah.
Seperti halnya pada SNAT, target ini hanya bekerja untuk tabel nat pada chain POSTROUTING.
Contoh : iptables –t nat –A POSTROUTING –o eth0 -dport 80 –j MASQUERADE
REDIRECT Target
Target REDIRECT digunakan untuk mengalihkan jurusan (redirect) paket ke
mesin itu sendiri. Target ini umumnya digunakan untuk mengarahkan paket
yang menuju suatu port tertentu untuk memasuki suatu aplikasi proxy,
lebih jauh lagi hal ini sangat berguna untuk membangun sebuah sistem
jaringan yang menggunakan transparent proxy. Contohnya kita ingin
mengalihkan semua koneksi yang menuju port http untuk memasuki aplikasi
http proxy misalnya squid. Target ini hanya bekerja untuk tabel nat pada
chain PREROUTING dan OUTPUT atau pada chain buatan yang dipanggil dari
kedua chain tersebut.
Contoh : iptables -t nat -A PREROUTING -i eth1 -p tcp –dport 80 -j REDIRECT –to-port 3128
iptables -t nat -A PREROUTING -p tcp -d 0/0 –dport 80 -j REDIRECT –to-port 8080
Posting Komentar